Kedudukan/Posisi Makmun (Lelaki) Jika “Solat Berdua” iaitu seorang makmum, dan seorang imam:
Diriwayatkan dari Jabir bin Abdillah al-Anshaari:
“… Rasulullah s.a.w. berdiri untuk menunaikan solat, lalu akupun datang dan berdiri di samping kiri beliau. Rasulullah meraih tanganku lalu memindahkanku ke sebelah kanan beliau. Kemudian datang pula Jabbar bin shakr r.a. ia berwudhu’ lalu mengikuti sholat kami, ia berdiri di samping/sebelah kiri Rasulullah. Beliaupun meraih tangan kami berdua lalu memindahkan kami ke belakang beliau...” (Shahih Muslim, Hadis No. 3010, Dinukil Daripada Kitab Sholatul Jama’ah Hukumuha wa Ahkaamuha wat Tanbih ‘alaa maa Yaqau’u fiiha min Bida’ wa Akhtaa’, Oleh Dr. Sheikh Shalih Ghanim as-Sadlan, Riyardh..)
Kesimpulan:
Posisi makmum = di sebelah kanan imam (Sebaris/Satu Saf Dengan Imam) ...
ini dari hadis yg lain...
"Artinya: Dari Ibnu Abbas, ia berkata; "Aku pernah shalat bersama Nabi shallallahu'alaihi wa sallam pada suatu malam. Lalu aku berdiri di sebelah kiri beliau, kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memegang kepalaku dari belakangku, lalu ia tempatkan aku di sebelah kanannya... (Shahih Riwayat Bukhari I/177)."
-------------
ok, daripada hadis yg awal saya post tu... ia diulas oleh sheikh Ghanim as-Sadlan... dapatkan buku yg saya sebutkan itu...
then, ini sedikit ulasan...
"Dalam hadits Jabir bin Abdullah tu, sewaktu datang Jabbar bin Shakhr lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menempatkan keduanya dibelakangnya. Ini menunjukan kedua sahabat itu tadinya berada di samping Nabi sejajar dengan beliau. Kemudian Nabishallallahu 'alaihi wa sallam mendirikan mereka di belakangnya. Tidakakan dikatakan "Di belakang" kalau pada awalnya sahabat itu tidakberada sejajar dengan baginda shallallahu 'alaihi wa sallam? Apabila ma'mum dua orang atau lebih, maka barulah harus berdiri di belakang Imam”
- dapatkah anda buktikan bahawa nabi meletakkan Ibnu Abbas di sebelah kanan, di bahagian belakang sedikit? kalau ianya benar seperti itu, sudah tentu nabi/sahabat akan nyatakan.
lagi tambahan:
Dari Ibnu Abbas, ia berkata; "Aku pernah shalat di sisi/tepi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dan Aisyah shalat bersama kami dibelakang kami, sedang aku (berada) di sisi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, aku shalat bersamanya (berjama'ah) (Shahih Riwayat Ahmad dan Nasa'i)”
- kalimah yg digunakan adalah "Shallaitu ila janbin nabiyi shallallahu 'alaihi wa sallam" - bermaksud disisi/sebaris... atau sebelah menyebelah...
dalam kitab Subulus Salam, Diriwayatkan bahwa Ibnu Juraij pernah bertanya kepada Atha' (seorang tabi'in), "Seorang menjadi ma'mum bagi seorang, dimanakah ia (ma'mum) harus berdiri.?” Jawab Atha', "Di tepinya". Ibnu Juraij bertanya lagi,"Apakah si Ma'mum itu harus dekat dengan Imam sehingga ia satu shaf dengannya, yaitu tidak ada jarak antara keduanya (ma'mum dan imam)?" Jawab Atha'; "Ya!" Ibnu Juraij bertanya lagi, "Apakah si ma'mum tidak berdiri jauh sehingga tidak ada lowong antara mereka (ma'mum dan imam)?Jawab Atha': "Ya". (Subulus Salam jilid 2 hal.31)."
WOW! Alhamdulilah...
BalasPadamsekrang baru saya jelas..
saya fikirkan bila solat berdua harus sorg imam dihadapan.. alhamdulilah..
terima kasih saudara..
dan saya minta mahu sharekan info berguna ini di blog saya.. boleh?
kalau tak boleh minta tolong bagi tahu saya di blog saya sana ya.. hehehe