Imam asy-Syafi'i rahimahullah (Wafat: 204H) menegaskan, “Tidak ada seorang pun melainkan ia wajib bermazhab dengan sunnah Rasulullah dan mengikutinya. Apa jua yang aku ucapkan atau tetapkan tentang sesuatu perkara (ushul), sedangkan ucapanku itu bertentangan dengan sunnah Rasulullah, maka yang diambil adalah sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam. Dan demikianlah ucapanku (dengan mengikuti sabda Rasulullah).” (Disebutkan oleh Ibnul Qayyim dalam I’lam al-Muwaqq’in, 2/286)
__________________________________________________________________________________

| Nawawi | Aqeedah | Fiqh | Anti Syirik | Galeri Buku | Galeri MP3 | U-VideOo |
__________________________________________________________________________________

Memaparkan catatan dengan label Sunnah. Papar semua catatan
Memaparkan catatan dengan label Sunnah. Papar semua catatan

Ahad, 15 Mac 2015

Agar Amal Tidak Sia-sia

Agar Amal Tidak Sia-sia 

Abu Numair

Setiap daripada kita tentu tidak mahu sekiranya apa yang kita amalkan dari setiap amal-amal kita sehari-hari menjadi sia-sia dan tidak diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sedangkan kita telah berusaha bersungguh-sungguh dan menghabiskan segenap qudrat untuk melakukan dengan sebaik-baiknya.

Tentu kita amat bimbang menjadi orang-orang yang sia-sia amalannya lalu menjadilah kita orang-orang yang rugi di akhirat kelak. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالأخْسَرِينَ أَعْمَالا

 الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا

“Katakanlah (wahai Muhammad), “Adakah perlu kami beritahu kepadamu tentang orang yang paling rugi amalannya?” Iaitu orang-orang yang sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia sedangkan mereka beranggapan telah melakukan yang sebaik-baiknya.” (Surah al-Kahfi, 18: 103-104)

Ikuti artikel lengkap di website kami » http://www.ilmusunnah.com/?p=8175